Pertama, sebagai manusia, kita diberi kebebasan untuk merencanakan hidup dan mengejar tujuan kita. Kedua, sebagai hamba Allah, kita percaya bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh-Nya dan bahwa Dia adalah Yang menentukan hasil akhir dari segala sesuatu yang kita lakukan.
Manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan kalimat ini. Dan memang demikianlah adanya, karena pada suatu ketika, kita akan menyadari bahwa seberapa hebatnya kemampuan kita dan sematang-matangnya rencana kita, tetap saja kita tidak bisa melawan kehendak Tuhan.
"Agar Allah Menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan Menambah karunia-Nya." (Fathir 30) لِّلَّذِينَ أَحْسَنُواْ الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ-٢٦-"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya." (Yunus 26) Engkau lah yang berusaha, nanti Aku yang akan memenuhinya.
SETINGGI apapun angan manusia, ia tidak akan bisa menolak takdir. Seringkali manusia terlalu panjang berangan-angan sampai-sampai ia lupa terhadap penciptaNya, dengan berdoa kepada sang penentu takdir. Melansir dari laman JATMAN, Kamis (20/8/2020), dalam Kitab Al-Hikam karangan Syekh Ibnu Atha'illah terdapat untaian mutiara yang berbunyi:
Kita sebagai manusia hanya dapat berencana, akan tetapi semua apa yang telah direncanakan oleh manusia, Allah lah yang nantinya akan menentukan, karena pilihan Allah adalah yang terbaik bagi hamba-Nya, maka jangankah berharap terhadap rencana manusia, belum tentu yang direncanakan menjadi yang terbaik baginya, berharaplah kepada Sang Pencipta
Memang benar, manusia hanya bisa berencana dan berusaha, Allah yang menentukan dan netizen yang memberikan komentar. Jika kita sudah berhasil mengabaikan omongan negatif mereka, maka kita sudah jadi pemenang untuk diri kita sendiri.
tydY.
manusia bisa berencana allah yang menentukan